Selasa, 19 Mei 2009

SEEING IS BELIEVING atau BELIEVING IS SEEING

“Tidak setiap keyakinan akan kelemahan itu suatu penyakit”

Prinsip-prinsip dalam beragama ternyata mengakar erat dalam kehidupan manusia, baik disadari atau tidak. Prinsip-prinsip itu menekankan pentingnya “believe” (percaya) untuk mampu ”melihat” perubahan dalam diri seseorang.
“Percaya saja maka anda akan melihat” ujar para kaum beriman. Tuhan yang tak berwujud dan tak terlihat secara kasat mata akan tampak dan bisa dirasakan kehadiran-Nya bila kita percaya. “Believing is Seeing”. Demikian juga perubahan dalam diri manusia, yang dalam banyak hal tidak dapat muda dibaca secara kasatmata. Sebagian orang melihat tetapi sebagian yang lain tidak. Sedangkan yang melihat saja belum tentu bergerak kalau ia tidak percaya atas apa yang telah dilihatnya. Bagi sebagian yang lain baru bisa percaya setelah melihat bukti-bukti atas sesuatu. Artinya manusia butuh sesuatu yang konkret. “Seeing is believing”.

Kata “Believing dan “Seeing” berhubungan erat dengan kesuksesan yang diraih seseorang. Kesuksesan seseorang tergantung pada siap mental dalam mengendalikan pikiran. Bila kita percaya akan memperoleh hasil yang memuaskan, maka kita akan benar-benar akan melihat dan bisa mendapatkan apa yang kita telah percayai.
Kata percaya merupakan kekuatan simbolis yang tidak mempunyai keterbatasan alasan dan kita dapat menemukan bukti-bukti yang akan mempengaruhinya. Bila kita cermati banyak orang-orang sukses dalam pekerjan apapun karena mereka percaya dengan yang dilakukannya.
Bila kita ingin melihat yang kita percayai diperlukan usatu komitmen. Tidak hanya sekedar percaya, namun juga diperlukan kesungguhan untuk mewujudkannya. Sebuah komitmen / keteguhan hati bahwa ia kan melihat apa yang dipercayai. Komitmen yang dijalani dengan penuh kerja keras, ulet, jujur dan yakin dengan apa yang dipercayai dapat tercapai.
Banyak tokoh-tokoh dunia yang sudah membuktikan bahwa mereka dapat melihat apa yang mereka percayai.
Thomas A. Edison percaya bahwa ia dapat menyempurnakan lampu pijar listrik dan kepercayaanya membawa dia ke arah sukses setelah mengalami sepuluh ribu kegagalan. Marconi percaya bahwa angkasa dapat dijadikan penghantar getaran suara tanpa perlu menggunakan kabel. Kepercayaanya ini memberi dunia alat komunikasi tanpa kawat yang pertama.
Madame Marie Curie percaya bahwa logam radium benar-benar ada, maka ia berusaha keras mencari sumbernya walau tak seorangpun pernah melihatnya dan tak seorangpun tahu dari mana harus mulai mencarinya. Kepercayaannya itu pada akhirnya ia berhasil menemukan logam yang berharga tersebut.
Betapa besar potensi”believing atau Percaya” terhadap kesuksesan. Dan masih banyak hal yang bisa dibuktikan dan dilihat dari sesuatu yang dipercayai seseorang.

“You will see everything that you believe, but don’t believe everything what you see”
(Anonim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar