Kalau di ibaratkan hubungan
seperti sawah, maka cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang
menanam padi (cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liar (nafsu). Kalau orang
itu sudah mengetahui dan
memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan segera
memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya (hubungan).
Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan)
yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan).
Lain dengan
orang-orang yang terkecoh
yang menyangka rumput liar
(nafsu) sebagai padi (cinta).
Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati. Pada saat
panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar (nafsu) yang tidak enak dimakan
(kekecewaan). Di sinilah kita perlu bertanya kepada hati kita sendiri, apakah
hubungan yang kita jalani dengan pasangan sudah bisa
membuat kita ketawa atau
hanya serangkaian kekecewaan yang kita dapat..? Kalau yang
kita dapat hanya kecewa dan kecewa, ada baiknya untuk kita mengkaji
ulang, apakah apakah hubungan yang kita jalani berlandaskan cinta atau
nafsu..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar