
Sebuah pemetaan akan arah hati (Qolbu/Qolb) manusia. Sebuah wacana bagi kita semua dan tidak ada paksaan bagi yang tidak percaya. Qolb (hati) tidak pernah diam pada suatu tempat, Qolb selalu bergerak dan berputar layaknya sebuah rotor, kadang cepat dan kadang lambat. 4 penjuru hati adalah suatu penggambaran tentang letak Qolb, yakni berada di antara Ilahiyah (Ketuhanan), Akal, Rasa, dan nafsu. Qolb bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Semua tergantung dari kondisi batin kita. Pergerakan Qolb dalam 4 penjuru :
Bila Qolb mendekat ke Ilahiyah maka Qolb secara otomatis akan menjauhi Nafsu, ini terjadi ketika kita mendekatkan diri pada Allah (percaya terhadap Allah dengan segala sifatnya) dan menyerakah pasrah pada Allah.
Bila keadaan Qolb kita mendekat pada Nafsu, maka akan menjauhi Ilahiyah. Segala keburukan bisa terjadi, karena kita lebih mengedepankan Nafsu kita. banyak sudah contohnya keburukan yang terjadi ketika kita mendekat ke nafsu.
Bila Qolb mendekat pada Rasa maka otomatis akan menjauhi Akal. Ini terjadi bila kita lebih banyak menggunakan perasaan kita dari Akal kita. Dan hal ini akan cenderung pada ego kita yang lebih banyak berperan didalamnya.
Begitu juga sebaliknya bila kita lebih mendekatkan pada Akal, otomatis akan menjauhi Rasa. Kondisi ini banyak dialami oleh orang-orang yang lebih mengandalkan akalnya dalam menghadapi suatu masalah dengan mengesampingkan titik-titik yang lain.
Kondisi diatas bila terpaku pada satu titik dalam waktu yang cukup lama tidak akan bagus atau menjadi lebih baik. Semua harus balance(seimbang) yakni berada ditengah-tengah ke 4 titik tadi. Allah menciptakan keseimbangan dan keharmonisan dalam dunia ini misalnya ada siang ada malam, susah-senang, kaya-miskin. Dan semua itu diatur dalam harmoni kekuasaan Allah. Begitu juga halnya hati (Qolb) kita, Allah lah yang mengaturnya. Hati (Qolb) itu bergerak dengan sendirinya atas kuasa Allah namun manusialah yang diberi kuasa untuk mengendalikan seberapa cepat atau lambat gerak rotor dan arah hati (Qolb)nya agar tercipta hidup yang harmonis.
Bila hati kita terlalu ke arah Ilahiyah, cobalah untuk mengarahkannya ke tengah-tengah tetapi tidak ke arah nafsu. Sebagai makhluk ciptaan Allah perlu kita sadari bahwa kodrat manusia itu adalah memiliki nafsu (keinginan/hasrat). Misal bila kita lapar, kita tidak akan kenyang hanya sekedar berdoa saja. Kalau kita mengandalkan nafsunya saja maka akan terjadi kanibalisme. Disini kita dituntut bagaimana menggunakan segala potensi baik Ilahiyah, Akal, Rasa, dan nafsu kita untuk mendapatkan yang terbaik dan dengan cara yang baik pula.
Begitu halnya dengan yang lain bila Qolb condong pada satu titik, selalu cobalah untuk mengarahkan ke tengah. Disitu kita akan temukan ketenangan dalam batin.
Mungkin timbul pertanyaan di benak kita, bagaimana bila kondisinya diluar 4 titik diatas. Misalkan saja diantara Akal dan Nafsu. Coba anda bayangkan bila kita hanya lebih mengedepankan Nafsu dan Akal, apa jadinya?? Kebaikankah atau keburukan?
Akibat yang bisa timbul salah satunya kerusakan moral seperti yang terjadi saat ini seperti korupsi. Koruptor adalah orang yang hatinya berada diantara nafsu dan akalnya, nafsu ingin meraup kekayaan sebanyak-banyaknya dan akalnya dipakai untuk menipu orang-orang disekitarnya agar tindakkannya tidak diketahui. Untuk kondisi yang lain silahkan anda pahami sendiri, bila Qolb kita dalam kondisi antara Ilahiyah-Akal, Ilahiyah-Rasa, Rasa-Nafsu. Kebaikan atau keburukankah yang muncul?
Ini hanya sebagai pembelajaran bersama dan sebagai pengingat bagi kita semua. Kebenaran sejati hanya milik Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar