Ambisi dan obsesi, banyak orang salah kaprah mengartikan dua kata ini. Definisi Ambisi menurut The Webstera’s Dictionary adalah keinginan yang kuat untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup dan mencapai hal-hal besar atau baik yang diinginkan. Sementara definisi Obsesi adalah ide, pikiran, bayangan, atau emosi yang tidak terkendali, sering datang tanpa dikehendaki atau mendesak masuk dalam pikiran seseorang yang mengakibatkan rasa tertekan dan cemas.
Jika kita punya rencana, lalu memfokuskan energi dan pikiran untuk merealisasikannya, berarti kita memiliki ambisi. Dan, jika keinginan itu sudah mendominasi pikiran tanpa terkendali sampai membuat emosi meluap, bahkan kadang dengan pengejaran membabi buta, berarti kita sudah terobsesi.
Ambisi dan obsesi merupakan dua hal yang bisa menjadikan seseorang terdorong untuk berpikir, bertindak dan bersikap mendapatkan sesuatu yang paling diinginkan. Semua cara ditempuh dan dijalankan demi apa dicitakan tercapai dan terwujud. Ambisi dan obsesi ada pada setiap orang tentunya dengan maksud dan tujuan yangberbeda-beda. Bahkan pada 2 orang yang mempunyai tujuan yang sama tetapi ambisi dan obsesinya akan berbeda.
Kalau kita pernah lihat salah satu iklan di televisi yang memakai slogan “ apa obsesimu??” mungkin sedikit mengingatkan kita. Manusia tidak bisa hidup hanya dengan mimpi-mimpi tanpa adanya pengobar semangat atau istilahnya sebagai bahan bakar mewujudkan mimpi menjadi kenyataan. Namun banyak yang salah mengartikan bahwa ambisi dan obsesi adalah dua hal yang sama.
Kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari ambisi dan obsesi merupakan dua hal yang berbeda dan sungguh berbeda arah. Walaupun sama-sama sebagai pengobar semangat, namun dalam cara keduanya berbeda.
Jangan Paksakan Diri
Untuk meraih ambisi, kita sering memaksakan diri. Alhasil, ketika sukses tidak dicapai, kita sangat kecewa. Punya ambisi sebenarnya boleh-boleh saja (bahkan wajib), tapi tak perlu sampai terobsesi. Pasalnya, obsesi hanya akan membuat kita berbuat atau mengorbankan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. Menurut info di KOMPAS, agar ambisi tidak berubah menjadi obsesi, simak saja trik berikut.
1.Kritik Diri Sendiri
Untuk mengontrol diri, kita memang mesti berpikir positif. Terkadang saat ambisi muncul, yang terpikir hanyalah jadi yang terbaik dalam segala hal, tanpa terpikir apakah hal itu baik atau tidak. Jika pikiran ini sudah muncul, saatnya kita bertanya dan kritik diri sendiri, benarkah langkah yang diambil? Jangan lupa untuk terbuka terhadap kritikan dan saran dari orang terdekat.
2.Say, “I’ve Done The Best”
Setiap orang punya keterbatasan, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Jika kita terlalu keras pada diri sendiri maka kita akan kecewa. Jadi, tak perlu memaksakan diri untuk jadi yang terbaik. Kita bisa mengatakan pada diri sendiri bahwa apa yang telah kita lakukan adalah yang terbaik. Mulailah berpikir positif tanpa membuat kita over percaya diri. Memang ini tidak mudah. Namun ketika kita merasakan efek berpikir positif maka pikiran negatif perlahan akan pergi.
3.Jelaskan Tujuan
Salah satu sifat orang obsesif adalah berusaha sekeras mungkin mendapatkan apa yang diinginkan. Ketika yang diinginkan tak tercapai, ia mengalami kekecewaan mendalam dan bisa menghalalkan segala cara. Hindari sikap obsesif dengan menentukan tujuan jelas sejak awal dan berdamailah dengan kegagalan.
4.Berpikir Panjang
Biasanya orang obsesif tidak berpikir panjang. Mereka lebih banyak mengikuti kata hati. Jadi, matangkan rencana dengan sempurna dan bayangkan kesuksesan akan rencana tersebut. Pikirkan sesuatu hal yang kemungkinan akan terjadi. Saat rencana gagal, kita tidak akan kecewa. Satu hal yang perlu dipertahankan adalah terus bangkit dan buat rencana baru.
5.Be Fun
Jangankan obsesif, sosok ambisius saja terkadang tidak disukai orang. Sifat ini memang membuat kita terkesan sombong. Ingin ambisius, boleh saja. Namun, tetaplah menjadi sosok menyenangkan. Dengan begitu tercipta image yang selalu baik. Dan, yang terpenting jangan memaksakan diri meraih kesuksesan saat melihat orang lain sukses. Pelajari dan asah saja kemampuan yang kita miliki agar keberhasilan bisa kita raih.
Jadi, berambisilah tanpa harus menjadi obsesif. Salah-salah kita malah memperlihatkan sisi gelap psikopat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar